mbak-mbak petugas kesehatan “Mbak nanti ada Apoteker yang ngabdi disini gantiin mas firman”
“mbak, saya punya
saudara Apoteker, nanti mau ngabdi disini gantiin mas firman” Ucap salah
seorang petugas kesehatan di puskesmas tempat saya bekerja seraya menyerahkan
resepnya kepada Tenaga Teknis Kefarmasian saya.
Saya hanya diam mendengarkan, kebetulan petugas tersebut
tidak sadar kalau saya ada di Apotek juga.
“Oh ya mbak? Waa ngabdi
ya? Lulusan mana mbak?” Tanya Tenaga Teknis Kefarmasian saya penasaran.
“S1 nya dari kampus XXX
mbak” Jawabnya santai.
“Ooo, Kalau Profesinya
lulusan mana mbak” Tanya Tenaga Teknis Kefarmasian saya.
“Profesi, mmm.. dia
ndak lanjut profesi mbak. Cuma S1” Jawab petugas kesehatan tersebut
“itu mah setara dengan
saya mbak posisinya, bukan Apoteker😑😑“
Semua hening ketika mbak-mbak petugas kesehatan itu akhirnya
sadar kalau saya ada di dalam Apotek, lalu semua mendadak kaku. Dan mbak-mbak petugas kesehatan itu
akhirnya pergi, saya dan Tenaga Teknis Kefarmasian saya lalu tertawa melihat jawaban
dan tingkah mbak-mbak tadi yang awalnya PeDe ngasi tau ada Apoteker bakal
ngabdi di Puskesmas eh ternyata Cuma lulusan S1.
Yaa, masih menjadi PR untuk Apoteker-apoteker di seluruh
Indonesia untuk mengenalkan diri di tengah masyarakat, jangankan masyarakat, jangan
jauh-jauh sekelas tenaga kesehatan lain yang partneran kerja di puskesmas saja
masih bingung kalau di tanya tentang Apoteker, ya wajarlah ya, karena gaungan
Apoteker masih kurang kencang memperkenalkan dirinya.
Kalau nanti gaungan Apoteker udah kencang memperkenalkan jati
dirinya mah pasti masyarakat bakal tau dan kenal sendiri siapa sosok Apoteker, kerjanya
apa aja dll. Untuk saat ini belum.
Well, karena saya
juga adalah seorang Apoteker, dan saya tidak ingin mispersepsi tentang sosok
Apoteker ini tetap ada di tengah masyarakat, saya coba jelasin saja secara
singkat siapa sih sosok Apoteker ini. Apoteker adalah gelar untuk seorang
yang telah mengucapkan sumpah profesi apoteker, dimana untuk mengucapkan sumpah
profesi, mereka terlebih dahulu menjalani pendidikan Sarjana Farmasi (Kurang
Lebih 4 Tahun) dan Pendidikan Profesi Apoteker (1 Tahun).
Intinya, Yang mbak-mbak petugas kesehatan tadi bilang bahwa saudaranya
seorang Apoteker karena sudah sarjana farmasi adalah mispersepsi karena belum
menempuh pendidikan profesi. Terkait kedudukan Sarjana Farmasi apabila bekerja
sebagai seorang Tenaga Kefarmasian di Puskesmas adalah dapat dikatakan setara
dengan Tenaga Teknis Kefarmasian lulusan Diploma 3 Farmasi.
Sekian,
Salam Sehat
Apoteker
Firman